Saturday, March 7, 2015

Candi Plaosan adalah Candi Kembar 

Candi Plaosan merupakan bangunan yang berupa dua candi kembar karena ukuran dan bentuk candi tersebut sama. Candi yang berdiri di sebelah selatan bernama Candi Plaosan Kidul, sedangan candi yang berdiri di sebelah utara bernama Candi Plaosan Lor. Candi kembar tersebut berukuran panjang 15 meter , lebar 10 meter dan tinggi 15 meter. Yang membedakan antara kedua candi tersebut adalah relief dan ornamen yang memiliki bentuk dan corak tersendiri.
Candi Plaosan merupakan sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno.


Konon ceritanya Candi Plaosan memiliki kekuatan cita pasangan dari Rakai Pikatan dengan Pramudya Wardani sehingga dapat mendatangkan berkah asmara bagi siapa saja yang mengunjungi candi ini. Konon candi Plaosan ini mampu mendatangkan berkah bagi pasangan yang belum mendapatlkan keturunan, dengan memohon di tempat ini maka harapan dari pasangan tersebut akhirnya berhasil mendapatkan keturunan seperti yang diharapkan. Waktu permohonan sebaiknya dilaksanakan pada malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon. Ritual harus dilakukan sebanyak tiga kali, baik itu tiga kali berturut-turut ataupun tiga kali dengan hari yang berlainan, yang penting ritualnya genap tiga kali (bagi yang percaya).


Candi Plaosan, sebelah kanan disebut candi wanita, sebelah kirinya candi pria.


Lokasi Candi Ploasan mudah di jangkau, ini bila anda datang dari Yogyakarta sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi. Dengan mengikuti Jalan Solo sampai di Kecamatan Prambanan, anda akan menemukan lampu merah yang ketiga ( sebelah timur Kantor Pos /kalau ke selatan menuju stasiun Prambanan ) selanjutnya belok kekiri menuju Manisrenggo Klaten ). Selanjutnya ikuti jalan tersebut sampai perempatan (Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah ) berada disisi kiri /barat jalan. Selanjutnya arahkan pandangan ke arah Timur atau sebelah kanan dimana Candi Plaosan berdiri megah menanti kedatangan anda.

Untuk memasuki kawasan candi ini hanya dimintai biaya seikhlasnya dan mengisi buku tamu, biaya parkir roda dua Rp.1.000,- dan biaya parkir mobil Rp.2.000,-.

Suasana Candi Plosan saat menjelang Senja


Suasana Sekitar Candi Plaosan yang masih asri dan sejuk 






Indahnya pemandangan sawah dan pohon nan hijau di sekitar Candi Plaosan 

Friday, March 6, 2015

Siapa yang kenal dengan nama Candi ini ya??? Mesti banyak belum yang tahu... Ini adalah Candi Sojiwan. Candi Sojiwan adalah sebuah candi Buddhis yang terletak di desa Kebon Dalem Kidul, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebuah ciri khas candi ini ialah adanya sekitar 20 relief di kaki candi yang berhubungan dengan cerita-cerita Pancatantra atau Jataka dari India. Dari 20 relief ini, tinggal 19 relief yang sekarang masih ada.
Candi ini terletak kurang lebih 2 kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, dari gerbang Taman Wisata Candi Prambanan meyeberang jalan raya Solo-Yogyakarta masuk ke jalan kecil menuju ke arah selatan, menyeberang rel kereta api, lalu pada perempatan pertama berbelok ke kiri (timur) sejauh beberapa ratus meter hingga candi terlihat di sisi selatan. Candi ini telah rampung dipugar pada tahun 2011.
Menurut beberapa prasasti yang sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta, candi Sojiwan kurang lebih dibangun antara tahun 842 dan 850 Masehi, kurang lebih pada kurun yang sama dengan candi Plaosan di dekatnya. Prasasti Rukam berangka tahun 829 Saka (907 M) yang kini disimpan di Museum Nasional, menyebutkan mengenai upacara peresmian perbaikan Desa Rukam oleh Nini Haji Rakryan Sanjiwana, sebelumnya desa ini hancur akibat letusan gunung berapi. Sebagai balasannya, warga Desa Rukam diberi kewajiban menjaga dan memelihara bangunan suci yang terletak di Limwung. Bangunan suci ini kemudian dikaitkan dengan candi Sojiwan, sementara tokoh pelindung yang disebutkan dalam prasasti ini: Nini Haji Rakryan Sanjiwana, disamakan dengan Ratu Pramodhawardhani. Candi dinamai berdasarkan Ratu ini, dan dipercaya dipersembahkan untuknya sebagai candi pedharmaan.
Candi ini bergaya arsitektur Jawa Tengah abad ke-9, terdiri atas tiga bagian, kaki atau dasar, tubuh candi, dan atap candi. Kompleks candi ini seluas 8.140 meter persegi, dengan bangunan utama berukuran 401,3 meter persegi dan tinggi 27 meter. Candi ini menghadap ke barat. Ditemukan arca dwarapala yang sudah rusak yang kini tersimpan di pos penjagaan di kompleks candi ini. Pada kaki candi ini terukir relief fabel kisah satwa Jataka mengelilingi kaki candi. Tangga candi di sisi timur diapit arca makara, hanya satu yang masih utuh, satu makara lainnya sudah hilang. Pada ujung atas tangga terdapat gawang pintu gerbang berukir kala.
Tubuh candi aslinya penuh berukir sulur-sulur, akan tetapi karena banyak batu yang hilang maka batu pengganti polos yang dipasang. Ruangan bilik dalam kini kosong, hanya terdapat relung dan singgasana yang aslinya mungkin menyimpan arca Buddha atau Boddhisatwa yang kini sudah hilang. satu arca Buddha yang telah rusak dan hilang kepalanya ditemukan di candi ini dan kini tersimpan di pos penjagaan candi ini. Atap candi bersusun tiga yang bertingkat-tingkat. Pada tingkatan-tingkatan ini terdapat jajaran stupa-stupa. Bagian puncak candi dimahkotai stupa yang besar.
Buat temen-temen semua yang ingin mengunjugi tempat ini jangan lupa menyiapkan kameranya, yang pasti nanti buat Potret-potret. Untuk biaya masuk ke Candi tersebut tidak dipungut biaya, yang penting ijin aja ama petugas jaga :D



Sekilas Candi Sojiwan di Video Bro and Sis semua.. Numpang Narsis

Pemandangan alam yang tersimpan di Kota Klaten begitu banyak dan memikat, salah satunya tempat wisata Curug, aroma udara yang segar yang jauh dari bising kota. Curug bayat ini sebenarnya memiliki nama sendiri yaitu Curug Indah Tegalrejo, Karena lokasi sebenarnya di desa Tegalrejo dan berada di jajaran pegunungan yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Klaten.  Curug Bayat sangat terkenal akan keindahan air terjun dan sugainya, begitu juga dengan pemandangan-pemandangan yang cantik lengkap beserja kesejukan udaranya.
Batu-batu kali yang menghiasi sungai nampak indah menemani aliran sungai yang terus mengalir, tidak heran jika banyak orang rela menyusuri sepanjang sungai demi mendapatkan pemandangan yang sangat indah.
Mungkin jika anda yang berasal dari jogja ingin berpergian ketempet wisata ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menempuhnya, untuk rutenya langsung saja dari arah Jalan Jogja-Solo menuju ke arah Klaten, kemudian sampai lampu merah Bendogantungan kemudian belok kanan ke arah Wedi atau Bayat. Melalui jalan tersebut nanti kita akan dituntut menuju Kecamatan Wedi dan melewati sebuah Pasar (Pasar Wedi), setelah melewati pasar Wedi nanti akan terlihat sebuah perempatan kecil, jika lurus nanti kita ke arah Kec. Gantiwarno tetapi jika kita belok kiri akan ke arah Bayat kemudian ikutin aja jalan tersebut, hingga sampai di Pasar Bayat. Nah...kalo sudah sampek Pasar Bayat Tanya saja sama orang yang di daerah sana, masalahnya tempatnya udah gak begitu jauh dari tempet itu (Kalo Naek Motor/Mobil loh....).
Untuk Biaya restribusi masuk kalo belum ada perubahan sebesar Rp. 1500, Kalo yang bawa Motor nanti cukup bayar parkir Rp. 2.000,. Kalo bawa mobil gimana ya??? Bisa sih...cuman jalannya kurang bagus, tapi tidak tahu kalo sekarang....
Kalo Berpergian ke Curug Bayat disarankan bawa temen yang banyak ya... biar lebih seru. Kalo yang mau berlibur ayo..jalan......






Tradisi Sebar Apem Yaqowiyu
Makam Ki Ageng Gribig menempati lahan dengan luas 70 m x 40 m (2.800 m2) dengan luas bangunan 15m x 12m (180m2). Letak geografis berjarak ± 9 Km dari kota Klaten. Makam (batu nisan) sendiri memiliki ukuran 2m, terbuat dari batu merah dan kayu. Fungsi utama makam tersebut diperuntukkan sebagai tempat ziarah yang dikunjungi biasanya pada hari malam Jumat legi dan Jumat kliwon. Biasanya orang yang datang berziarah memiliki tujuan memohon berkah dan keselamatan. Menggantung di atas cungkup terlihat beberapa baris tulisan dalam huruf Jawa di sebelah kiri, dan dalam aksara Latin di sebelah kanan. Bunyi kalimat itu adalah, Hambabar ubaling karso, hadedasar poncasila, hangudi luhuring bongso, hangayati kanti waspodo, handayani sentoso karto-raharjo. Arti terjemahan bebasnya, "Terurai keinginan diri, berdasar pada Pancasila, bercita-cita menjadi bangsa yang luhur, menghayati hidup dengan waspada, mendorong kemakmuran."

Tradisi Sebar Apem Yaqowiyu
Ki Ageng Gribig adalah cucu Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, putra dari R.M. Guntur atau Prabu Wasi Jolodoro. Ki Ageng Gribig merupakan salah satu ulama pada zaman Mataram yang menyebarkan Agama Islam khususnya di Jatinom.[3] Dia semasa hidupnya sempat naik haji ke Mekah, dan sepulang dari Mekah membawa oleh-oleh berupa kue dari Arab Saudi yang kemudian dibagikan kepada murid-muridnya. Karena banyaknya jumlah murid, kue tersebut tidak mencukupi, maka ki Ageng Gribig meminta Nyi Ageng Gribig, istrinya untuk membuatkan kue apem supaya kekurangan itu tercukupi. Kue inilah yang kemudian disebut dengan nama Apem Yaqowiyu, berasal dari doa Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi: "Ya qowiyu Yaa Assis qowina wal muslimin, Yaa qowiyu warsugna wal muslimin”, yang artinya Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kami segenap kaum Muslimin. Apem Yaqowiyu tersebut sampai sekarang diperingati menjadi upacara adat di Jatinom yang diselenggarakan setiap tahun pada hari Jumat, sekitar tanggal 15 Bulan Sapar dalam penanggalan Jawa, berlokasi di dekat makam Ki Ageng Gribig.

Ki Ageng Gribig biasanya diidentikkan dengan tradisi rutin tahunan di Jatinom, yaitu acara sebaran kue apem. Apem merupakan kata serapan bahasa Arab "Affan", yang bermakna Ampunan.[5] Tujuan diadakannya acara sebaran kue apem itu agar masyarakat selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta.

Di samping area makam Ki Ageng Gribig terdapat beberapa tempat, di antaranya Masjid Agung Jatinom dan Sendang Palampeyan, Sendang Suran dan Guwo Belan, Masjid Tiban dan Oro-Oro Tarwiyah yaitu tempat di mana ki Ageng menanam tanah yang dibawanya dari Arofah, Mekah. Ki Ageng ketika mengumpulkan air untuk bekal wukuf di Arofah pada tanggal 8 bulan Dzulhijah menyebut tanah itu Yaumul Tarwiyah yang artinya bahwa pada waktu itu para jamaah haji mengumpulkan air sebanyak-banyaknya untuk bekal wukuf di Arofah.
Bulus Jimbung merupakan cerita dari di Desa Jimbung,Kalikotes, Kabupaten Klaten. 
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan di daerah Jepara,bernama kerajaan Wirotho.keadaan Negara yang aman,tentram berkat kepemimpinan sorang ratu yang bergelar Sri ratu Woro Singo.
Sri Ratu menjalankan roda pemerintahan berdasarkan atas hukum yang tinggi nilainya,maka tak mustahil Negara tersebut masyhur di seluruh penjuru.`
Sri Ratu Woro Singo mempunyai seorang putra bernama pangeran Patahwan.Ia dikenal sebagai putra raja yang tampan.sejalan dengan pemerintahan raja tersebut,terdapat suatu kerajaan di daerah lain bernama Kalingga.Putri Kalingga yang bernama Wahdi ingin negaranya sejajar dengan Wirotho.Negara Kalingga terletak di daerah di daerah Purwodadi,Grobogan.
Kehendak Puteri Wahdi disampaikan kepada Ayahnda raja.mendengar keinginan putrinya sungguh besar hati.setelah disbanding bandingkan dengan kerajaan lain,ternyata banyak ketinggalan.sebetulnya Sang Raja menaruh hati pada Pangeran Patahwan.
Raja mengutus Patih Tambak Boyo meletakkan bokor mas berisi berlian permata di daerah Wirotho.Jika benda itu dalam beberapa hari masih utuh dan tidak berubah tempatnya,maka berita di daerah Wirotho tersebut memang benar,tetapi jika tidak,maka kabar tersebut bohong.
Suatu hari,Patih Tambak Boyo melaksanakan perintah Raja Kalingga membawa sebuah bokor kencana yang berisi emas permata ke sebuah jalan besar di kerajaan Wirotho.
Berita peristiwa adanya bokor yang ada di jalan itu walaupun ada bokor itu tidak ada yang bermaksud mengambilnya.
Dari jauh tampak olehnya sebuah bokor yang berkilauan karena terkena cahaya matahari.Beliau tidak bermaksud mengambilnya,tapi nasib buruk menimpanya,karena terlalu silau.kudanya terkejut dan berlari dengan cepat.kakinya menyentuh bokor tersebut,sehingga bokor tersebut bergeser dari tempatnya.
Pangeran Patahwan tidak dapat mengelak dan menyerahkan diri untuk dihukum oleh sang Raja.maka kakinya pun dipotong.semenjak kakinya dipotong,ia menjadi rajin berdoa.sampai akhirnya ia melanjutkan perjalanannya ke gunung Butak.ditempat itu sang pangeran merasakan ketenangan hidup,beliau selalu berdoa,agar kakinya sembuh.
Sampai akhirnya,kaki nya pun sembuh.maka ia kembali ke tempat istirahat di gunung Butak.berjalan kea rah barat,akhirnya dukuh itu bernama Jiwan.perjalanan ke selatan orang orang paras mukanya polos seperti peri.maka dukuh tersebut dinamakan peren,sampailah di dukuh yang tidak terlalu besar,kemudian singgah disitulah didirikan suatu kerajaan Sang Patahan menjadi Raja bergelar Prabu Jaka,kerajaan bernama Kerajaan Jimbun.
Kemashyuran Raja Jimbun kemudian terdengar oleh Putri Wahdi yang ingin menjadi permaisuri Raja Jimbun.Putri Keling ingin sekali mencarinya.
Perjalanan Putri Keling dikawal oleh beberapa prajurit.dan patih tambak Baya dan abdi yang setia yaitu Poleng dan Remeng.Sang putrid berpakaian mewah dengan perhiasan kalung gelang dari emas.
Sampai di Jimbun,ia mohon ijin untuk dapat masuk ke istana untuk menemui Prabu Jaka.ia seorang Wanita tak layak mengutarakan cintanya pada Raja.betapa bingung,prabu Jimbun yang masih muda,tampan,
Kedatangan Putri Keling diterima dengan hati senang dan terbuka oleh Sang Prabu.sampai akhirnya,putrid Keling pun bunuh diri di hadapan Sang Prabu Jimbun.namun sebelum bunuh diri ,semua perhiasan yang dipakai dilempar kea rah timur.akhirnya menjadi gunung kapur.(batu gamping)
Abdinya,poleng dan remeng marah.akhirnya bersabda”engkau berdua tidak tahu malu seperti bulus”karena sakit hatinya sang Prabu,kedua orang itu berubah menjadi bulus poleng dan remeng.mereka mengakui kesalahannya,mohon tempat tinggal dan makanan ketupat.raja menancapkan tongkatnya ke tanah,maka timbullah mata air,dan tongkat tersebut berubah menjadi pohon Randu alas.Raja Jimbun bersabda,agar kedua bulus bertempat tinggal di sendang itu,kelak dikemudian hari banyak orang yang mengunjungi dan memberinya makan.
Itulah sejarah dari adanya sendang Bulus Jimbung,tetapi pada bulan Maret tahun lalu,2009,bulus tersebut mati,sempat dibawa ke Rumah sakit Soeradji Tirtonegoro,tetapi sudah terlanjur mati,dan akhirnya di larung ke pantai parang kusumo.

Wednesday, February 25, 2015

Salah satu printer terlaris produksi Canon adalah seri Pixma iP2270. Harga yang terjangkau dan penggunaannya yang cukup familier membuat printer ini menjadi primadona baik di perkantoran terlebih bagi para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir seperti skripsi maupun tesis. Namun tidak jarang kita dipusingkan dengan error yang muncul apalagi ketika kita sedang sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, kenali cara memperbaiki berbagai error yang muncul pada printer Pixma iP2770 dan cara mengatasinya berikut ini:

1.  Katrid (Cartridge) tidak Terbaca/Terdeteksi


Cara memperbaikinya:
  • Lepaskan cartridge yang error.
  • Bersihkan bagian bawah tempat tinta keluar dengan tisu dan konektor (bagian kuningan) cartridge lalu pasang kembali.
  • Tekan tombol resume (satunya tombol power) selama kurang lebih 5-6 detik sampai printer melakukan proses reset count catridge yang error dan peringatan error pada layar hilang.

2.  Error Number: 5200


Cara Memperbaikinya:
  • Pastikan printer dalam keadaan off atau mati.
  • Tekan tombol resume selama 3 detik, lalu tekan tombol power tanpa melepas tombol resume sampai lampu hijau menyala.
  • Sembari tetap menekan tombol power, lepas tombol resume lalu tekan sebanyak 5 kali.
  • Lepas kedua tombol secara bersamaan. Maka komputer akan mendeteksi printer baru. Tunggu hingga proses pendeteksian printer baru selesai.
  • Setelah selesai terdeteksi, matikan printer lalu hidupkan kembali. Printer pun siap digunakan.

3. Indikator lampu blinking sebanyak 13 kali



Cara memperbaikinya
  • Lepaskan catridge error yang ditampilkan pada layar monitor
  • Silahkan bersihkan catridge dan konektornya dengan tissu dan bersihkan juga konektor catridge pada printer
  • Kemudian pasang kembali
  • silahkan tekan tombol resume selama kurang lebih 10 detik sampai printer melakukan proses reset count catridge yang error dan peringatan error pada desktop hilang. jika terjadi lagi hal yang serupa maka ulangi lagi cara tersebut diatas, biasanya untuk mereset catridge count printer akan meminta untuk mereset kedua catridgenya, hitam dan warna.

Sebelum kita me-reset Printer IP2770 yang kita miliki, terlebih dahulu kita harus mengetahui ciri-ciri atau kapan printer itu harus di reset. Adapun ciri-cirinya adalah:

  1. Printer sudah tidak bisa digunakan untuk ngeprint 
  2. Terjadi blink pada lampu indikator reset dan power
  3. Head cartride berada di tengah-tengah dan tidak bisa bergerak kemana-mana
Jika Printer dalam keadaan seperti itu maka printer perlu di riset, Cara mereset Printer IP2770 adalah sebagai berikut.
  1. Printer dalam keadaan hidup  
  2. Tekan tahan tombol RESUME kemudian tekan tahan tombol POWER masing-masing 5 kali lalu lepas kedua tombol tersebut bersamaan (Led akan blink sebentar kemudian akan nyala HIJAU)
  3. Komputer akan mendeteksi device baru
  4. Hal ini menunjukkan printer iP2770 dalam keadaan SERVICE MODE dan siap direset.
  5. Siapkan beberapa kertas di printer (ini untuk print pada waktu proses reset).
  6. Jalankan program Resetter Tool Service V1074
  7. Klik "MAIN", maka printer akan berproses, kemudian iP2770 akan print satu halaman dengan tulisan " D=000.0 "
  8. Klik " EEPROM Clear ".
  9. Kemudian klik " EEPROM ", dan printer akan print hasil Resetter iP2770
  10. Matikan Printer dengan menekan tombol POWER dan hidupkan kembali
Itulah cara mereset Printer IP2770


Download Resetter IP2770

 reseter IP2270